Pulau Dewata memang selalu punya cara untuk membuat siapapun jatuh cinta dengan pesonanya. Betul nggak? Gimana enggak, selain deretan pantai eksotis yang bikin takjub, Bali juga menyimpan ragam budaya lokal seperti tarian dan ritual adat, lengkap beserta aneka kuliner yang kelezatannya patut diacungi jempol. Udah nggak sabar buat segera menginjakan kaki di pulau ini? Tenang! Kamu bisa liburan dulu secara virtual sambil memanjakan mata dengan menyaksikan Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana!
Penasaran sekeren apa event kece yang ada #DiIndonesiaAja ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah, yuk!
Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana merupakan sebuah event budaya yang diselenggarakan di salah satu destinasi di Bali yang populer dengan pemandangan senja dan arsitektur pura yang menenangkan jiwa, di mana lagi kalau bukan Tanah Lot! Panggung seni ini pada umumnya ditampilkan pada saat atau situasi genting dimana sebuah daerah atau desa sedang dilanda oleh wabah mematikan. Harapannya, dengan diadakannya Okokan Nangluk Merana, wabah tersebut dapat hilang dari desa sehingga warga masyarakatnya dapat kembali ke kehidupan normal seperti sebelum adanya wabah.
Menariknya lagi, okokan sendiri menjadi suatu tradisi unik pada ritual pengerupukan menjelang hari raya Nyepi di desa Tabanan. Pengerupukan adalah upacara untuk membersihkan alam yang dilaksanakan untuk menjaga keharmonisan antara manusia denga alam oleh umat Hindu di Bali.
Pada ritual ini, warga masyarakat tidak membuat ogoh-ogoh (sebuah patung yang umumnya berbentuk raksasa yang menggambarkan perwujudan Bhuta Kala), namun mereka membawa okokan dan tektekan berjalan berkeliling desa. Fragmentasi dari okokan ini merupakan sebuah ritual tolak bala serta penghilangan energi negatif dari suatu daerah. Energi negatif ini dapat diterjemahkan seperti wabah, gagal panen, serangan hama di tanah, dan sebagainya. Okokan sendiri merupakan sebuah instrumen alat musik yang memiliki bentuk semacam bel raksasa yang dijadikan sebagai sebuah alat komunikasi bagi kelompok masyarakat di desa-desa di Bali. Alat musik ini terbuat dari bambu atau kayu yang bagian dalamnya dilubangi menyerupai bentuk kentongan dan berisi alat pemukul yang disebut palit.
Dahulunya, okokan ini diberi nama “bandungan” oleh masyarakat dan digunakan oleh petani di desa untuk mengalungi ternaknya. Alat ini umumnya dikalungkan pada hewan peliharaan dan memiliki fungsi sebagai penghias atau penanda pada hewan tersebut. Ketika para petani selesai membajak tanah dan sudah tidak memiliki kesibukan lainnya, biasanya mereka akan menyelenggarakan balapan sapi dengan menggunakan bandungan ini di leher sapi-sapi mereka.
Di tahun 2021 ini, penyelenggaraan Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana di Bali #DiIndonesiaAja dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu, 19 Juni 2021. Event budaya yang dilaksanakan Antida Music Production (sebuah bagian dari komunitas Bali Wariga) tersebut didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan ini menjadi sebuah serial telusur yang menampilkan berbagai kekayaan seni tradisi budaya dari berbagai kabupaten dan kota di Bali yang dapat disaksikan baik secara online (daring) dan offline (luring) di desa Tabanan, Bali.
Tanah Lot dipilih sebagai lokasi karena merupakan tempat berasalnya tradisi ini dan juga termasuk salah satu destinasi tujuan wisata utama Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu, lokasi pantai dari Tanah Lot yang menghadap ke barat sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat untuk melihat sunset yang ditunjang dengan pemandangan alam yang sangat memukau. Kamu bisa menonton ulang seluruh rangkaian acaranya di kanal youtube Kemenparekraf dan Antida Music atau bisa langsung klik link ini.
Pada fragmen pertama dari pementasan Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana, di tampilkanlah okokan beserta tarian pendukungnya, yaitu Tari Nangluk Merana yang dibawakan oleh Sekaa Brahma Diva Kencana dan Sanggar Haridwipa Kediri, Tabanan. Pementasan Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana menjadi relevan pada saat pandemi COVID-19 seperti ini, dan diharapkan mampu membuat situasi segera kembali membaik seperti sebelumnya.
Bali yang dikenal sebagai Pulau Dewata merupakan destinasi wisata dengan berbagai daya pikat yang menggoda, mulai dari bentangan alam yang terjaga asri, budaya masyarakat lokal yang autentik, sampai kerajinan tradisional yang menarik untuk dikoleksi, semua ada di sini! Bagi pecinta kain-kain tradisional, Bali memiliki beragam kain yang layak menjadi koleksi fesyen terkini. Kain-kain tersebut dapat ditemukan di berbagai desa di Bali yang memproduksi kain tradisional. Selain itu, berbagai kegiatan serta atraksi seru dapat dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali. Desa Wisata Mas di Ubud maupun Desa Penglipuran, dua-duanya dapat menjadi destinasi wisata untuk menenangkan jiwa dan raga serta merefresh pikiran setelah berkutat dengan berbagai aktivitas kesibukan sehari-hari yang cukup membuat stress.
Nah, selain event kece seperti Panggung Seni Tradisi Okokan Nangluk Merana ini ada banyak hal menarik lainnya yang bisa kamu temukan di Bali. Kalau nggak bisa langsung datang ke Bali, jangan lupa saksikan berbagai festival seru lainnya secara virtual dan jangan lupa patuhi aturan protokol kesehatan dimana pun dan kapan pun kamu berada ya!