Pandemi telah melahirkan kenormalan baru. Nggak cuma dalam kehidupan sehari-hari, kenormalan baru juga berlaku dalam penyelenggaraan berbagai festival seni dan budaya #DiIndonesiaAja. Satu di antaranya adalah Festival Payung Indonesia 2020. Acara tahunan yang biasanya menghadirkan ribuan pengunjung ini, untuk pertama kalinya digelar dengan konsep hybrid event di mana masyarakat umum bisa menonton melalui siaran langsung di Instagram dan kanal Youtube Festival Payung Indonesia. Meski pelaksanaannya secara virtual, event ini nggak disiarkan dari studio melainkan dari Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta selama tiga hari yakni pada 4-6 Desember 2020. Seluruh panitia, kreator hingga seniman yang berpartisipasi menjalankan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung.  

 

Tentang Festival Payung Indonesia

Festival Payung Indonesia adalah festival rakyat yang sudah ada sejak tahun 2014 . Festival ini pertama kali digelar di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada 28-30 November 2014. Pada waktu itu, industri kerajinan payung tradisional di berbagai daerah di Indonesia dianggap lesu dan butuh dorongan. Akhirnya, Kementerian Pariwisata melalui Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya menginisiasi festival ini. Harapannya, event ini bisa menjadi ruang kreatif bagi para perajin payung dan pelaku industri ekonomi kreatif lainnya. Keberadaan festival ini juga diharapkan bisa membantu melestarikan payung tradisional asli Indonesia yang terancam punah serta menjadi tempat untuk melahirkan karya-karya seni dengan payung sebagai sumber penciptaannya.

Setelah sukses menarik perhatian masyarakat, akhirnya Festival Payung Indonesia menjadi agenda rutin yang selalu ada setahun sekali. Pada September 2015, Festival Payung hadir lagi di lokasi yang sama yakni Taman Balekambang, Solo. Pada waktu itu, ada sebuah tema besar yang diangkat yaitu "Payung Lahir Kembali dalam Kebaruan Artistik Visual". Seniman dan perajin payung yang terlibat semakin banyak, lho. Ada 13 daerah yang ikut memamerkan payung-payung karya mereka, antara lain Bau Bau, Pulu, Kuantan Singingi, Padang Panjang, Bengkulu, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Klaten, Bandung dan Tasikmalaya. Selain itu, Thailand, Tingkok, dan Jepang juga ikut berpartisipasi, lho. 

Masih bertempat di Taman Balekambang, Festival Payung Indonesia kembali lagi di tahun 2016 dengan serangkaian program yang lebih inovatif dan menarik. Ada program Karnaval Payung, Fashion Show Payung, Pentas Tari Payung, Workshop dan Melukis Payung, Lomba Foto, dan masih banyak lagi.  Di tahun berikutnya, Festival Payung Indonesia berpindah tempat ke kawasan Puro Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Ada ratusan payung dari berbagai daerah yang dipamerkan. 

Setelah empat tahun berturut-turut dilaksanakan di Solo, Festival Payung Indonesia ke-5 berpindah ke Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di kawasan Candi Borobudur. Ada kurang lebih 80 kegiatan yang dilaksanakan selama festival ini berlangsung, mulai dari fashion show, workshop, pertunjukan seni tari tradisional, seni musik, dan didukung pula dengan hadirnya berbagai macam kuliner tradisional. 

Bisa nebak nggak pada tahun 2019 Festival Payung Indonesia dihelat di mana? Ya, lokasinya berpindah lagi yakni ke Candi Prambanan, Yogyakarta. Dengan mengambil tema "Sepayung Daun", event tahunan ini menghadirkan 12 desainer dan 15 kelompok perajin, pegiat craft, dan komunitas seni. Pada tahun 2020, Festival Payung Indonesia masih mengambil lokasi yang sama seperti tahun sebelumnya. 

 

Line Up Festival Payung Indonesia 2020

Tahun 2020 jadi tahun pertama penyelenggaraan Festival Payung Indonesia secara hybrid yakni dengan memadukan konsep daring dan luring. Kali ini tema yang diambil adalah "Adaptability". Melalui tema ini Festival Payung Indonesia mengajak masyarakat terutama pelaku ekonomi kreatif agar bisa beradaptasi secara optimal dengan kenormalan baru akibat pandemi yang melanda. Selain itu, penyelenggaraan festival ini juga diharapkan bisa memberi semangat buat insan kreatif supaya tetap berkreasi dan berkarya. 

Penasaran nggak sama line up Festival Payung Indonesia 2020? Ada satu sosok yang sangat menarik yakni Mbah Rasimun. Meski sudah berusia 96 tahun, Mbah Rasimun tetap terus membuat payung kertas tradisional. Selain itu, masih ada 46 grup seni tari, musik, fashion designer, dan crafter. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bekasi, Depok, Solo, Yogyakarta, Semarang, Wonosobo, Rembang, Klaten, Ngawi, Malang, Surabaya, Lampung, dan Denpasar. Semuanya menampilkan karya-karya terbaik yang sangat mengagumkan. Ditambah lagi, latar belakang dari semua penampilan di festival ini adalah Candi Prambanan yang sangat megah.

Di hari pertama, ada persembahan istimewa dari Sanggar Sentra Bengkulu, Dhea Fandari Featuring Harli, Sanggar Raja Muda Bengkulu, Semesta Leah: Menuju Timur. Ada juga Sambang Nusantara oleh Kemlaka Sound of Archipelago dan Pesona Nusantara serta Kama Chatra persembahan dari Pawestri Dance. 

Di hari kedua, keseruan masih berlanjut. Mulai dari jam 09.00 pagi sudah ada penampilan dari Ourip Budaya, lalu Sanggar Cantiq, Sanggar Sentra, Sanggar Raja Muda, Sanggar Seni Kusam, dan Hasta Maheswari Art. Ada juga Umbrella Fashion yang dipersembahkan oleh Akeyla Naraya dari Bekasi, Oktavirasa dari Rembang, dan Awang Kagunan dari Yogyakarta. Program Umbrella Fashion berlanjut di malam hari dengan karya-karya dari Adeline Natasha Kusumawardani dan Dea Mercintia Yuki Hernanda. Para desainer menunjukkan karya-karya yang cantik dan tetap menjadikan payung sebagai highlight karya mereka serta tetap meletakan unsur Indonesia. Ada karya yang terbuat dari kain ulos dan batik yang dikreasikan dengan apik. 

Di hari terakhir masih tetap ada banyak penampilan seru. Ada XP Dance Studio, Sanggar Tari Ngesti Laras, Padepokan Seni Raksa Budaya, Santohost, Sanggar Cangget Budaya, dan Sanggar Kinara Kinari. Ada program istimewa di hari ketiga yakni Umbrella Shopping Online. Sebagai pertunjukkan penutup, Festival Payung Indonesia 2020 mempersembahkan penampilan Komunitas Berkebaya Indonesia, lalu Refleksi Festival Payung oleh Taufiq Rahzen, dan Musik Selepas Hujan. 

 

Nantikan Festival Payung Indonesia Selanjutnya di Bulan September


Setelah sukses menggelar hybrid event pada tahun 2020 silam, Festival Payung Indonesia 2021 akan kembali disajikan dengan konsep virtual. Kalau sebelumnya gelaran ini diadakan di penghujung tahun, untuk tahun 2021 festival yang menjadi tempat berkumpulnya banyak perajin payung ini akan diselenggarakan pada 3-5 September 2021. Nggak sabar banget ya menantikan tema apa yang akan diusung dan siapa saja yang akan berpartisipasi. Untuk lokasi pelaksanaanya juga belum berpindah ya. Tahun ini, kemegahan Candi Prambanan masih akan menjadi saksi bagi penyelenggaraan festival tahunan ini.

Kalau nanti ada kesempatan buat datang langsung ke venue Festival Payung Indonesia, jangan cuma mengeksplorasi Candi Prambanan saja ya. Ada candi-candi lain yang lokasinya berdekatan dengan Candi Prambanan, antara lain Candi Plaosan, Candi Ijo, Candi Sewu, Candi Ratu Boko, dan Candi Sambisari. Kalau mau tahu destinasi lain yang sedang naik daun di Yogyakarta dan sekitarnya langsung cek informasinya #DiIndonesiaAja.