Monumen Pattimura berdiri tegak sebagai simbol perlawanan rakyat Maluku terhadap penjajahan kolonial. Patung Kapitan Pattimura, lengkap dengan pedangnya yang terhunus, menjadi pengingat akan keberanian dan tekad seorang pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Lokasinya yang strategis di tengah kota membuat monumen ini menjadi pusat perhatian serta tempat belajar sejarah bagi generasi muda.
Monumen ini tak sekadar dihormati sebagai karya seni atau objek wisata, tetapi juga dijadikan pusat peringatan hari-hari nasional dan lokal. Upacara tabur bunga, parade budaya, dan pertunjukan seni kerap digelar di sekitarnya. Bagi pengunjung, datang ke Monumen Pattimura bukan hanya tentang melihat patung, melainkan menyelami semangat juang yang pernah membara di tanah Maluku.