Taman Nasional Ujung Kulon terletak sekitar 300 km dari ibu kota Jakarta, atau sekitar 140 km dari Serang, ibu kota Provinsi Banten. Taman Nasional Ujung Kulon mencakup total luas area 122.955 hektar yang terdiri dari 78.619 hektar luas daratan dan 44.337 hektar luas laut. Taman nasional ini membentang di Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan, Pulau Peucang, Pulau Handeleum, dan Pegunungan Honje. Secara administratif, Taman Nasional Ujung Kulon terletak di wilayah Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu ekosistem alam paling terjaga di dunia dan taman nasional utama di Indonesia.
Dengan sedikit gangguan manusia, taman nasional ini memiliki ekosistem flora dan fauna yang sangat terjaga. Fitur paling berharga dari taman nasional ini adalah badak bercula satu (Rhinoceros sundaicus), atau yang lebih dikenal dengan nama Badak Jawa, yang dianggap sebagai ikon taman nasional dan provinsi tersebut. Makhluk megah ini dikenal sebagai salah satu mamalia paling langka di dunia dan diklasifikasikan sebagai terancam punah dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Selain Badak Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon juga merupakan rumah bagi banyak satwa spesial lainnya seperti owa Jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis aigula), dhole/anjing liar (Cuon alpinus javanicus), banteng (Bos javanicus), gibbon perak (Hylobates moloch), lutung Jawa (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), macan tutul Jawa (Panthera pardus melas), kijang Jawa (Tragulus javanicus), rusa (Rusa timorensis), dan banyak lagi. Ada juga lebih dari 72 spesies reptil dan amfibi, serta 240 spesies burung yang menjadikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai rumah mereka.
Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu dari sedikit daerah yang memiliki profil vegetasi dari pesisir laut hingga pegunungan tropis. Ada lebih dari 700 jenis flora di dalam taman nasional ini, yang 57 di antaranya diklasifikasikan sebagai langka di Jawa dan mungkin juga di dunia. Beberapa flora yang diketahui hanya tumbuh di daerah ini antara lain Batryohora geniculata, Cleidion spiciflorum, Heritiera percoriacea, dan Knema globularia.
Cara Menuju ke Taman Nasional Ujung Kulon
Terdapat dua cara untuk masuk ke Taman Nasional Ujung Kulon: melalui kapal sewaan dari Pantai Carita dan melalui jalur darat dengan mobil via Labuan menuju Tamanjaya atau Sumur. Jika Anda memilih jalur laut, perjalanan dengan kapal dari Pantai Carita ke Pulau Peucang, tempat akomodasi dan kantor perwakilan taman nasional berada, memakan waktu sekitar 2-3 jam.
Jika Anda memilih jalur darat, dari Jakarta, Anda dapat menuju Serang, ibu kota Banten, melalui jalan tol selama sekitar 2 jam perjalanan. Dari Serang, lanjutkan perjalanan ke arah barat menuju Labuan, Kabupaten Pandeglang, selama kurang lebih 2 jam. Kota kecil Labuan adalah tempat kantor utama Taman Nasional Ujung Kulon berada (di Jalan Perintis Kemerdekaan No 51). Dari Labuan, perjalanan dilanjutkan ke Panimbang, Sumur, dan Tamanjaya selama lebih dari 2 jam. Beberapa bagian jalan mungkin sempit dan tidak dalam kondisi baik, jadi pengemudi harus siap dan tetap berhati-hati.
Kantor Taman Nasional Ujung Kulon wilayah II Handeleum dan Tamanjaya menyediakan tiket masuk, asuransi, dan informasi umum tentang taman nasional. Kantor ini terletak di Desa Tamanjaya, dekat dermaga Tamanjaya. Semua kebutuhan untuk kegiatan wisata seperti sewa kapal, pemandu lokal, porter, dan lainnya dapat diatur di kantor ini.