Informasi Pariwisata

Esensial

Benteng Rotterdam: Benteng Tangguh yang Menyimpan Jejak Kolonial dan Cerita Bangsa

Awal Mula Pendirian: Benteng yang Dibangun untuk Bertahan dan Bertempur

Benteng Rotterdam merupakan salah satu peninggalan sejarah penting yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Benteng ini awalnya dibangun oleh Kerajaan Gowa pada abad ke-16 sebagai sarana pertahanan dari ancaman musuh, khususnya saat menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan lain maupun penjajah asing. 

Fungsi utama benteng ini adalah sebagai tempat perlindungan sekaligus pusat komando militer yang strategis. 

Struktur benteng yang kokoh dan posisi yang menghadap langsung ke laut menjadikan Benteng Rotterdam sebuah benteng yang tangguh untuk mempertahankan wilayah kerajaan dari serangan musuh.

Transformasi oleh Belanda: Dari Ujung Pandang Menjadi Rotterdam

Setelah Belanda berhasil menguasai wilayah Makassar pada abad ke-17, Benteng ini mengalami perubahan besar, baik dari segi nama maupun fungsi. 

Belanda mengganti nama Ujung Pandang menjadi Rotterdam, sebagai penghormatan kepada kota pelabuhan mereka di Belanda. 

Selain mengubah nama, Belanda juga melakukan rekonstruksi dan memperkuat struktur benteng. Benteng Rotterdam pun menjadi pusat pemerintahan dan administrasi Belanda di wilayah timur Indonesia. 

Transformasi ini menunjukkan pergeseran fungsi benteng dari pusat pertahanan kerajaan lokal menjadi pusat kekuasaan kolonial yang strategis.

Arsitektur dan Denah yang Sarat Simbol dan Fungsi Strategis

Arsitektur Benteng Rotterdam dirancang tidak hanya untuk tujuan pertahanan tetapi juga mencerminkan filosofi dan simbol kekuasaan. 

Benteng ini berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 1.500 meter dan lebar 1.000 meter, mengelilingi area seluas hampir 9 hektar. 

Tembok benteng yang tebal dan tinggi dibangun menggunakan batu karang yang tahan lama, sedangkan posisinya menghadap langsung ke laut untuk memantau kapal-kapal musuh. 

Di dalam benteng terdapat berbagai bangunan penting seperti rumah penguasa, gudang senjata, penjara, dan gereja. Setiap sudut benteng juga dilengkapi dengan meriam yang ditempatkan secara strategis untuk menjaga pertahanan. 

Benteng Rotterdam Sebagai Penjara dan Saksi Sejarah

Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan, Benteng Rotterdam juga pernah menjadi penjara selama masa kolonial Belanda. 

Banyak tokoh penting dan pejuang kemerdekaan yang pernah dipenjara di sini, menjadikannya saksi bisu perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 

Bangunan penjara di dalam benteng masih bisa ditemukan dan menjadi bagian dari tur sejarah yang mengungkap kisah-kisah pahit masa penjajahan. 

Selain itu, benteng ini menjadi tempat berbagai peristiwa bersejarah seperti pertempuran dan perundingan penting yang mempengaruhi jalannya sejarah di wilayah timur Indonesia.

Harga Tiket Masuk dan Informasi Wisata untuk Pengunjung

Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Makassar, Benteng Rotterdam dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Harga tiket masuknya relatif terjangkau, biasanya berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000 per orang, tergantung kategori pengunjung (dewasa, pelajar, atau rombongan). 

Benteng ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore, memberikan waktu yang cukup bagi pengunjung untuk mengeksplorasi berbagai sudut dan mempelajari sejarahnya. 

Di sekitar benteng juga tersedia fasilitas penunjang seperti kafe, toko souvenir, dan area parkir yang memudahkan wisatawan selama berkunjung.

Cara Menuju Benteng Rotterdam

Berikut ini beberapa cara praktis yang dapat kamu pilih untuk menuju Benteng Rotterdam, salah satu destinasi wisata sejarah paling terkenal di Makassar:

Dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Benteng Rotterdam berjarak sekitar 20 kilometer dari Bandara Sultan Hasanuddin. Kamu dapat menggunakan taksi bandara atau layanan transportasi online seperti Gojek dan Grab dengan waktu tempuh sekitar 30–40 menit, tergantung kondisi lalu lintas. 

Tarif transportasi online biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp70.000.

Menggunakan Angkutan Umum (Trans Mamminasata)

Jika ingin opsi yang lebih ekonomis, kamu bisa menggunakan bus Trans Mamminasata yang melayani jalur-jalur utama di Makassar. 

Cari rute yang menuju ke pusat kota atau sekitar Jalan Ujung Pandang, lalu turun di halte terdekat dengan Benteng Rotterdam, seperti Halte Benteng atau sekitar Jalan Sultan Hasanuddin. 

Dari halte, kamu hanya perlu berjalan kaki sekitar 5-10 menit menuju lokasi.

Menggunakan Kendaraan Pribadi 

Bagi kamu yang membawa kendaraan pribadi atau menyewa mobil, Benteng Rotterdam mudah diakses melalui Jalan Sultan Hasanuddin. 

Tersedia area parkir di sekitar benteng yang memadai dan aman. Pastikan kamu mengikuti petunjuk jalan dan parkir di tempat yang sudah disediakan agar tidak mengganggu lalu lintas.

Dengan Sepeda atau Jalan Kaki

Untuk wisatawan yang menginap di pusat kota Makassar, kamu juga bisa menjangkau Benteng Rotterdam dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. 

Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau dari banyak hotel dan penginapan di sekitar pusat kota.

INSIGHT

Ide Perjalanan

Buras: Lontong Gurih Khas Sulawesi dengan Cita Rasa Unik

Buras: Lontong Gurih Khas Sulawesi dengan Cita Rasa Unik

Bubur Jagung, Sajian Lezat Bergizi Cocok untuk Keluarga

Bubur Jagung, Sajian Lezat Bergizi Cocok untuk Keluarga

R.M. Nelayan, Makassar

R.M. Nelayan, Makassar