Kamu pencinta jamu? Sudah pernah cobain jamu J’GER? J’GER (Jamu Gendong Rejowinangun) adalah salah satu produk unggulan yang dimiliki Desa Wisata Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Desa Wisata Rejowinangun khususnya di Klaster Kampung Herbal, membuat jamu sudah menjadi tradisi turun temurun. Jamu yang disajikan pun tak sembarangan, terbuat dari rempah yang ditanam sendiri oleh warga dan memiliki aroma serta rasa yang menggugah selera.
Tren ‘back to jamu’ di kala pandemi
Di masa Pandemi, tren ‘back to jamu’ hadir di tengah masyarakat yang ingin hidup sehat dan menjaga imunitas tubuh namun tak ingin bergantung pada obat-obatan kimia. Hal ini membuat industri pembuatan jamu laris manis di pasaran, beberapa home industri baru pun bermunculan ikut berjualan jamu herbal aneka jenis. Di Indonesia sendiri, faktanya terdapat 400 etnis yang memanfaatkan tanaman sebagai obat. Karena itulah aneka jamu sering kita jumpai di sekitar pulau Jawa bahkan seluruh Nusantara.
Wisata edukasi jamu
Mengonsumsi jamu mungkin sudah biasa, tapi melihat proses pembuatan jamu pasti akan jadi hal menyenangkan. Di Desa Wisata Rejowinangun, terdapat satu kampung pembuat jamu yang sangat terkenal yakni Klaster Kampung Herbal. Kampung Herbal berada di RW 08 dan 09 Kelurahan Rejowinangun, Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Wisata Rejowinangun memang dikenal dengan berbagai klaster, selain Klaster Herbal terdapat pula Klaster Budaya, Klaster Kerajinan, Klaster Kuliner, dan Klaster Agro.
Dua jamu andalan J’GER adalah kunyit asam dan beras kencur. Aneka rempah yang digunakan sebagai racikan jamu adalah kunyit, asam, jeruk nipis, gula merah, gula pasir, kencur, cabai, dawong, cengkih, kayu manis, dan sebagainya. Tak hanya berkunjung dan menikmati jamu, Sobat Pesona juga akan mendapatkan pengalaman dan edukasi langsung mengenai tanaman herbal, lho! Menyenangkan bukan?
Jamu gendong yang kian modern
Berawal dari menjual jamu gendong yang pembuatannya masih menggunakan alat tradisional, kini J’GER sudah diproduksi secara masal dengan alat-alat modern. Seiring berjalannya waktu industri jamu di kampung ini semakin berkembang, bahkan pembuat jamu yang tadinya hanya 2 orang, saat ini sudah lebih dari 50 pembuat jamu yang terlatih dan memiliki edukasi cukup untuk memasarkan produk. Uniknya lagi, tanaman herbal yang digunakan untuk produksi jamu ini ditanam sendiri di sekitaran desa bahkan di halaman rumah warga.
Banjir pesanan
Jamu kemasan ini juga sudah masuk ke seluruh hotel dan rumah makan di Kelurahan Rejowinangun untuk dijadikan welcome drink. Selama masa pandemi, pesanan membanjiri Kampung Herbal karena jamu ini diyakini bisa menjaga kesegaran, kebugaran tubuh, dan imunitas.
Industri jamu di Kampung Herbal ini diakui memiliki potensi yang besar dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan mandiri baik secara produksi maupun pemasaran. Tak heran bila J’GER ini selalu dibanjiri pesanan dan laku di pasaran. Namun, karena jamu dalam kondisi sudah matang dan hanya bisa bertahan 1 sampai 2 hari, pesanan dikhususkan untuk sekitar wilayah Yogyakarta.
Nah, buat Sobat Pesona yang ingin melihat proses pembuatan dan mencicipi kenikmatan jamu khas Kampung Herbal ini, wajib memasukkan Desa Wisata Rejowinangun ke dalam bucket list liburan.
Berbagai referensi wisata dan kuliner khas Indonesia lainnya juga bisa kamu dapatkan dengan cara follow akun Instagram : @pesonaid_travel, Facebook : @pesonaid_travel, dan kunjungi website www.indonesia.travel.
Terakhir dan tak kalah penting, saat berwisata nanti pastikan Sobat Pesona sudah vaksin dan jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M ya, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama agar aktivitas berwisata nanti tetap aman dan nyaman.