Baju Linto Baro adalah pakaian adat yang dikenakan oleh mempelai pria dalam pernikahan tradisional. "Linto Baro" berarti "pengantin pria" dalam bahasa Aceh. Busana ini mencerminkan keagungan dan tradisi masyarakat Aceh yang kaya akan simbolisme.
Ciri-ciri: Atasan berupa baju kurung atau jas panjang berwarna hitam atau gelap, dihiasi bordir emas dengan motif khas Aceh. Bawahannya memakai kain songket dengan motif emas atau perak, dilengkapi sabuk hias. Penutup kepala khas, Meukeutop, dipakai bersama Rencong—senjata tradisional Aceh—yang melambangkan keberanian.
Makna Filosofis: Warna hitam dan emas mencerminkan kebesaran, keberanian, dan martabat, sementara hiasan tradisional melambangkan kesucian dan keindahan pernikahan.