Pontianak adalah salah satu kota di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, sebuah garis imajiner yang mengelilingi Bumi. Untuk mengingatnya, dibangunlah sebuah tugu peringatan bernama Tugu Khatulistiwa.
Jika kamu belum pernah mengunjungi tugu penting ini, kamu bisa langsung berkunjung ke Kota Pontianak. Namun, cari tahu dulu informasi agar perjalanan kamu lebih mudah dan aman.
Mengenal Tugu Khatulistiwa: Landmark Bersejarah di Pontianak
Di Kalimantan Barat, tepatnya di jantung Kota Pontianak, berdiri kokoh sebuah monumen yang menjadi kebanggaan lokal dan daya tarik unik berskala internasional, yaitu Tugu Khatulistiwa.
Tugu ini bukan sekadar penanda geografis, melainkan sebuah simbol yang menggarisbawahi keistimewaan Pontianak sebagai satu-satunya kota besar di Indonesia yang dilintasi garis imajiner Bumi.
Tugu yang dijuluki sebagai Equator Monument ini adalah saksi bisu fenomena alam langka, magnet bagi ilmuwan, dan tujuan wajib bagi para pelancong yang ingin merasakan sensasi berdiri di dua belahan bumi sekaligus.
Tugu ini terletak sekitar 3 kilometer di utara pusat Kota Pontianak, tepatnya di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Secara geografis, tugu ini berdiri persis di titik lintang 0 derajat atau garis khatulistiwa (ekuator).
Garis khatulistiwa sendiri adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besar: Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan. Karena posisi unik inilah Pontianak mendapat julukan "Kota Khatulistiwa".
Tugu ini dibangun sebagai penanda permanen titik tersebut. Keberadaan garis khatulistiwa membuat kota ini memiliki iklim tropis yang khas dengan curah hujan tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun.
Sejarah Singkat: Dari Tonggak Kayu ke Monumen Nasional
Perjalanan monumen penting ini dari sekadar tonggak penanda hingga menjadi monumen nasional adalah cerminan semangat penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Sejarahnya bermula pada tahun 1928. Saat itu, sebuah tim ekspedisi internasional dari Belanda datang ke Pontianak untuk melakukan penelitian geografis.
Awalnya, garis imajiner ini ditandai oleh sebuah tonggak kayu sederhana. Seiring berjalannya waktu, tonggak kayu tersebut mengalami beberapa kali renovasi dan pengembangan.
Pada 1930, tonggak kayu diganti dengan tonggak besi berbentuk silinder. Kemudian pada 1938, dibangunlah sebuah kerangka besi dengan anak panah sebagai penunjuk arah, serta lingkaran dan tulisan yang menunjukkan garis lintang 0 derajat.
Bentuk tugu yang kita lihat sekarang adalah hasil renovasi besar-besaran pada tahun 1990, dengan penambahan replika tugu asli yang terlindungi di dalamnya.
Tugu ini memiliki nilai sejarah dan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Secara historis, tugu ini adalah peninggalan penting dari era penelitian geografis kolonial.
Dari sisi ilmu pengetahuan, tugu ini menjadi laboratorium alami untuk mengamati fenomena alam, khususnya posisi matahari. Keberadaannya menggarisbawahi pentingnya ilmu kartografi dan geodesi dalam memahami bentuk dan pergerakan bumi.
Fenomena Kulminasi Matahari: Momen Langka Dua Kali Setahun
Salah satu daya tarik paling spektakuler dari Tugu Khatulistiwa adalah terjadinya fenomena kulminasi matahari. Momen ini terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Ketika momen itu terjadi, bayangan semua benda yang berdiri tegak menjadi "hilang" karena jatuh tepat di bawah objek itu sendiri. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu antara 21-23 Maret dan 21-23 September.
Saat kulminasi, tugu ini dapat menjadi pusat perhatian banyak orang yang berkumpul untuk menyaksikan peristiwa langka ini.
Biasanya, ada upacara khusus untuk merayakan momen ini. Kamu bisa mencoba berdiri di bawah tugu dan mengamati hilangnya bayangan kamu sendiri. Pengalaman unik ini tak bisa ditemukan di sembarang tempat.
Apa Saja yang Bisa Dilihat di Kompleks Tugu Khatulistiwa?
Kompleks Tugu Khatulistiwa telah dikembangkan menjadi area wisata edukasi yang menarik. Inilah hal-hal yang bisa kamu lihat di dalam kompleksnya:
Tugu Asli dan Replikanya
Di dalam bangunan utama, kamu bisa melihat tugu asli yang pertama kali dibangun, terlindungi di bawah kubah kaca.
Di sekelilingnya, berdiri replika tugu dengan ukuran yang lebih besar sehingga memudahkan pengunjung mengambil foto dan mengamati detailnya. Ini memberikan gambaran evolusi tugu dari masa ke masa.
Museum Mini dan Galeri Edukatif
Di sekitar tugu, terdapat museum mini dan galeri edukatif yang berisi informasi lengkap mengenai sejarah tugu ini, fenomena garis khatulistiwa, serta berbagai data geografis dan ilmiah terkait.
Pengunjung dapat memperkaya pengetahuan mereka tentang geografi, astronomi, dan sejarah penemuan tugu ini melalui display dan panel informasi yang tersedia.
Fasilitas Wisata dan Spot Foto
Kompleks ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata seperti toilet, toko suvenir yang menjual berbagai merchandise bertema khatulistiwa, serta area istirahat.
Tugunya sendiri adalah spot foto paling ikonik. Banyak pengunjung berpose dengan satu kaki di Belahan Bumi Utara dan kaki lainnya di Belahan Bumi Selatan, mengabadikan momen unik berada di tengah dunia.
Tips Berkunjung ke Tugu Khatulistiwa
Jika kamu ingin mengunjungi monumen penting ini di Kalimantan Barat, perhatikan tips-tips berikut:
- Waktu terbaik:
Jika ingin menyaksikan fenomena kulminasi matahari, datanglah pada tanggal 21-23 Maret atau 21-23 September. Untuk kunjungan biasa, datanglah pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari.
- Transportasi:
Tugu ini mudah diakses dari pusat kota Pontianak dengan taksi online, ojek, atau angkutan umum.
- Siapkan kamera:
Jangan lupa membawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen, terutama saat berfoto di garis nol derajat.
- Kenakan topi atau payung dan bawa air minum:
Cuaca Pontianak seringkali panas. Bawa topi atau payung dan cukup air minum agar tetap nyaman.
- Pelajari sejarah berdirinya:
Akan lebih seru jika Anda sudah memiliki sedikit pengetahuan tentang sejarah dan pentingnya garis khatulistiwa sebelum berkunjung.
Cara Menuju Tugu Khatulistiwa
Ada beberapa pilihan transportasi untuk menuju landmark penting Kota Pontianak ini:
Dari Pusat Kota Pontianak
- Kendaraan pribadi:
Kompleks monumen ini berlokasi di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, sekitar 3 kilometer dari pusat kota.
Ikuti petunjuk arah menuju Pontianak Utara. Perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 15-25 menit, tergantung lalu lintas. Area parkir tersedia di lokasi.
- Taksi online atau konvensional:
Kamu cukup masukkan tujuan utama kamu di kolom pencarian sebagai tujuan di aplikasi, atau bisa juga memberi tahu sopir taksi.
- Angkutan umum (oplet/bus kota):
Anda bisa mencari angkutan umum dengan rute yang melewati Jalan Khatulistiwa atau menuju Pontianak Utara. Sebelum naik, tanyakan sopir apakah rutenya melewati tugu ini atau tidak.
Dari Bandara Supadio
- Taksi bandara atau taksi online:
Ini adalah cara termudah menuju kompleks tugu tersebut. Perjalanan dari bandara memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung kondisi lalu lintas.
Tugu Khatulistiwa bukan sekadar tanda di peta, tetapi sebuah pengalaman yang menghubungkan kita dengan keunikan geografis bumi, sejarah penemuan, dan keajaiban alam. Kunjungi dan belajar lebih banyak di monumen penting ini, yuk!