Buah tenggaring berasal dari pohon asli Kalimantan yang tumbuh di hutan hujan tropis. Bentuknya menyerupai durian, tetapi dengan duri yang lebih pendek dan kulit lebih keras. Buah ini memiliki rasa khas yang kaya akan minyak, sehingga sering diolah menjadi bahan pangan atau minyak nabati. Masyarakat lokal telah lama memanfaatkannya sebagai sumber gizi dan bahan tradisional.
Proses pengolahan buah tenggaring cukup rumit karena kulitnya yang keras harus dibuka dengan hati-hati. Bijinya sering dikeringkan dan diolah menjadi minyak bernilai tinggi. Selain itu, buah ini berpotensi dikembangkan sebagai komoditas ekonomi lokal. Dengan meningkatnya perhatian terhadap sumber daya alam Indonesia, buah tenggaring bisa menjadi aset bernilai tinggi bagi masyarakat Kalimantan.