旅游资讯
旅游必备

Rumah Adat Banjar, Jejak Sunyi di Tanah Kalimantan

Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, selalu ada ruang untuk menyelami cerita masa lalu. Salah satunya lewat rumah adat yang bukan hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga saksi bisu perjalanan budaya. 

Di Kalimantan Selatan, jejak kehidupan orang Banjar masih terpatri kuat dalam struktur kayu dan atap menjulang Rumah Baanjung. Siapkah kamu tenggelam dalam cerita Rumah Baanjung dan menggali makna kehidupan yang tersimpan di dalamnya?

Jejak Kehidupan Orang Banjar di Rumah Baanjung

Rumah Baanjung adalah salah satu bentuk rumah adat yang menjadi simbol identitas Suku Banjar. 

Dengan bentuknya yang memanjang dan memiliki anjung (semacam sayap rumah) di kiri dan kanan bangunan utama, rumah ini pernah menjadi pusat kehidupan masyarakat, mulai dari kegiatan adat hingga interaksi sosial. 

Bangunan rumah Baanjung juga sarat dengan filosofi, fungsional, dan estetika tinggi yang diwariskan turun-temurun, begini kisahnya!

Rumah Baanjung sama dengan Rumah Adat Banjar?

Rumah Baanjung merupakan salah satu bentuk rumah adat Banjar. Ciri khasnya adalah anjung atau sayap yang ada di kedua sisi bangunan utamanya. 

Rumah Baanjung Disebut Juga Rumah Bubungan Tinggi

Rumah Baanjung adalah salah satu rumah adat Banjar yang ada di Kalimantan Selatan. 

Rumah Baanjung disebut juga dengan ‘Rumah Bubungan Tinggi’ karena bentuk atapnya menjulang ke atas dan menciptakan kesan megah sekaligus sakral. 

Rumah Baanjung mencerminkan kearifan lokal orang Banjar yang hidup selaras dengan alam dan nilai-nilai luhur warisan leluhur.

Rumah Tradisional Masyarakat Suku Banjar Kalimantan Selatan

Rumah adat Baanjung ini berasal dari orang atau Suku Banjar yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan. Setiap sudutnya mencerminkan kehidupan, nilai, dan keyakinan yang dipegang teguh oleh masyarakat Banjar.

Tempat Tinggal Bangsawan dan Raja Banjar

Pada masa Kesultanan Banjar, rumah ini hanya bisa dihuni oleh kaum bangsawan dan raja. Ukurannya yang besar, jumlah tiang, dan hiasan yang digunakan menjadi penanda status sosial pemilik rumah.

Ciri Khas Rumah Adat Banjar

Ciri khas rumah adat Banjar terletak pada atap bubungan tinggi yang menjulang dan struktur kayu yang kokoh. Detail ukiran bernuansa Islam dan motif alam juga memperkuat identitas budayanya.

Atap Bubungan Tinggi yang Menjulang Tajam ke Langit

Atap ini bukan sekadar bentuk arsitektural, melainkan simbol spiritual yang kuat. Ketinggian dari atap bubungan juga dipercaya sebagai wujud hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa.

Banyak Jenisnya

Selain Rumah Bubungan Tinggi, ada pula tipe lain seperti Rumah Gajah Baliku, Palimbangan, Balai Laki, dan beberapa lainnya. Masing-masing punya ciri unik dan fungsi sosial yang berbeda-beda.

Ukiran Kaligrafi dan Motif Flora di Tiang dan Jendela

Ornamen kaligrafi Arab dan motif tumbuhan menghiasi bagian-bagian penting rumah. Ini bukan hanya hiasan, tapi cerminan nilai spiritual dan keterikatan orang Banjar dengan alam.

Menggunakan Kayu Ulin yang Kuat dan Tahan Lama

Kayu ulin dipilih karena kemampuannya bertahan dalam segala cuaca dan waktu. Bahkan banyak rumah Banjar yang masih kokoh berdiri meski usianya sudah ratusan tahun.

Makna Filosofis Rumah Banjar

Rumah Banjar bukan hanya tempat tinggal, tapi cerminan kedekatan masyarakat Banjar dengan Tuhan dan manusia. Di setiap ruangnya terdapat nilai dan makna yang diwariskan secara turun-temurun. 

Bubungan Tinggi Berarti Kedekatan dengan Tuhan

Struktur atap yang mengarah ke langit melambangkan niat untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Atap tinggi ini menjadi sebuah nilai spiritual yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari orang Banjar.

Ruangannya Terbagi Berdasarkan Adat dan Kelas Sosial 

Setiap ruang punya fungsi dan aturan tersendiri. Ada ruang publik, ruang keluarga, dan ruang khusus untuk bangsawan. Semua ditata sesuai norma adat dan tata nilai masyarakat yang berlaku di masyarakat Banjar. 

Simbol Keselarasan Dunia Lahir dan Batin

Rumah ini tak hanya berfungsi secara fisik, tapi juga spiritual. Penataan ruang, bentuk bangunan, hingga arah hadap rumah disesuaikan dengan filosofi hidup yang harmonis.

Tips Menjelajahi Rumah Banjar dengan Menyenangkan

Menjelajahi Rumah Banjar akan lebih menyenangkan jika kamu memahami etika dan makna di balik setiap detailnya. Berikut adalah beberapa tips yang harus diperhatikan jika kamu datang ke Rumah Banjar. 

  1. Perhatikan Etika Masuk Rumah Tradisional

Sebelum melangkah masuk, ada baiknya kamu memahamikebiasaan lokal seperti membuka alas kaki dan memberi salam. Hal ini adalah bentuk penghormatan terhadap tuan rumah dan tradisi yang ada di masyarakat. 

  1. Pahami Detail Ukiran dan Maknanya

Jangan hanya melihat dengan kagum, tapi kamu juga bisa mencoba mengamati setiap detail ukiran yang ada di Rumah Banjar. 

Kalau kamu pahami dengan detail, setiap ukirannya punya cerita mulai dari tentang kehidupan, keyakinan, dan bahkan nasihat hidup. Bertanyalah pada pemandu lokal jika perlu.

  1. Waktu Terbaik

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Rumah Banjar biasanya di pagi atau sore hari ketika cahaya alami memantulkan siluet bangunan dengan indah. 

Biar semakin nyaman saat mengunjungi Rumah Banjar kamu juga bisa membawa air minum untuk tetap menjaga tubuhmu agar tidak dehidrasi di bawah teriknya matahari. 

  1. Cari Pemandu Lokal yang Tepat

Pemandu lokal akan membantumu memahami konteks budaya di balik setiap elemen rumah. Pastikan kamu memilih pemandu yang memang memahami sejarah dan adat Banjar secara mendalam. 

3. Pakai Pakaian yang Sopan dan Nyaman

Mengunjungi rumah adat sama halnya seperti berkunjung ke rumah orang tua atau sesepuh yang dihormati. 

Bukan hanya nyaman, pastikan juga kamu mengenakan pakaian yang sopan, apalagi jika kamu ingin berinteraksi langsung dengan warga sekitar.

Cara Menuju Rumah Adat Banjar

Salah satu lokasi Rumah Banjar yang bisa Anda kunjungi adalah Rumah Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku. Keduanya berada di Desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. 

Desa tersebut berada di sekitar 9 KM dari Kota Banjarbaru dan bisa kamu datangi menggunakan motor atau mobil. 

Rute untuk menuju ke sana juga cukup mudah diingat. Dari Kota Banjar Baru, kamu bisa langsung mengambil jalan ke arah menuju Martapura. 

Rumah Banjar berada di sekitar 4 KM dari Martapura dan memunggungi jalan raya Dalam Pagar-Martapura. 

Saatnya Menyelami Cerita Kehidupan Orang Banjar

Rumah Baanjung bukan sekadar bangunan kuno yang megah, melainkan jejak hidup masyarakat Banjar yang penuh nilai dan makna.

Menyusuri lorong-lorongnya, meraba ukiran di tiang-tiangnya, dan memahami filosofi yang menyelimutinya, akan membawamu pada satu kesimpulan budaya adalah rumah, tempat di mana identitas dan sejarah berpulang. 

Jadi, saat kamu berada di Kalimantan Selatan, jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami cerita kehidupan orang Banjar lewat rumah-rumah yang masih berdiri dengan anggun hingga saat ini. 

INSIGHT

Travel Ideas

Dodol Kandangan: Kelezatan Manis Khas Kalimantan Selatan

Dodol Kandangan: Kelezatan Manis Khas Kalimantan Selatan

Lontong Orari: Kuliner Legendaris Khas Kalimantan Selatan

Lontong Orari: Kuliner Legendaris Khas Kalimantan Selatan

Manday: Olahan Kuliner Unik dari Kulit Cempedak

Manday: Olahan Kuliner Unik dari Kulit Cempedak