Informationen

Makna di Balik Gerakan Seribu Tangan Tari Saman

Dijuluki ‘Tarian Seribu Tangan’ setiap hentakan tangan, gerakan badan dan kepala pada Tarian Saman menyimpan kisah tentang dakwah, kebersamaan, dan rasa cintah untuk Tanah Gayo di Aceh. 

Lantas, apa sebenarnya yang membuat tarian ini begitu istimewa? Yuk, telusuri makna tersembunyi di balik harmoni gerak dan suara Tari Saman yang begitu harmoni.

Lahir dari Tanah Gayo, Tumbuh Bersama Dakwah

Tarian Saman berasal dari dataran tinggi Gayo, yang terletak di Aceh Tengah, sebuah kawasan yang dikelilingi oleh alam pegunungan yang sejuk dan masyarakat yang religius. 

Dalam perkembangannya, Tari Saman tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga alat dakwah yang efektif di tengah masyarakat.

Eksistensi Tari Saman sebagai media dakwah tidak terlepas dari peran seorang ulama dari Gayo bernama Syekh Saman. Konon pada abad ke-14, Syekh Saman mengembangkan permainan rakyat yang dikenal dengan Tepuk Abe. 

Kemudian, Tepuk Abe dimodifikasi dengan menyisipkan syair-syair pujian kepada Allah dan menjadi cara Syekh Saman menyiarkan pesan-pesan kebaikan agama Islam. 

Dari satu kampung ke kampung lain, Tari Saman terus dimainkan, dan diwariskan secara turun-temurun. Hingga kini, nilai spiritual dan sosial dari Tari Saman tetap hidup dalam setiap pertunjukannya.

Harmoni Gerakan, Suara, dan Jiwa Tari Saman

Dikenal dengan tarian seribu tangan, Tari Saman terkenal karena perpaduan gerakan tangan, badan, dan kepala penari yang kompak dengan iringan tabuhan rebana dan nyanyian para penyanyi. 

Dalam pertunjukannya, penonton tidak hanya menikmati keindahan visual, tetapi juga merasakan energi dan kekompakan yang mengalir dari setiap penari.

Ciri khas Tari Saman terletak pada ritme yang cepat dan sinkronisasi yang sangat presisi. Para penari akan duduk bersaf rapat, bahu bertemu bahu, menciptakan satu barisan yang solid. Mereka menepuk dada, paha, dan lantai dalam tempo yang semakin meningkat. 

Meskipun ada alat musik pengiring, biasanya suara penari menjadi instrumen utama. Syair-syair yang dilantunkan mengandung pesan-pesan keagamaan, petuah, hingga sindiran sosial.

Keunikan lainnya adalah Tari Saman sebenarnya dilakukan oleh laki-laki, meskipun kini juga ada yang dimainkan oleh perempuan dan dikenal dengan tarian ‘Ratoeh Jaroe’.

Tapi kamu tahu tidak? Ternyata kunci dari penampilan Tari Saman selalu terlihat rapi dan presisi, ternyata terletak di jumlah penarinya yang berjumlah ganjil. 

Selain itu, dalam satu pertunjukan, biasanya akan dipimpin oleh satu orang yang disebut ‘pengangkat’ dan bertugas memberi komando perubahan tempo juga gerakan. 

Semua itu menciptakan kesatuan antara gerakan dan suara yang begitu hidup sehingga siap-siap kamu akan terpukau ketika menyaksikannya. 

Kumpulan Gerakan yang Indah dan Bercerita

Setiap gerakan dalam Tari Saman bukan hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna. Dalam satu pertunjukan, bisa ditemukan rangkaian gerakan yang menggambarkan kegembiraan, semangat perjuangan, hingga kekompakan. 

Makna gerakan Tari Saman juga tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Gayo. Ketika tangan menepuk dada, kepala menoleh ke kanan dan kiri, itu mencerminkan respons terhadap alam, kehidupan sosial, dan keyakinan terhadap Tuhan. 

Gerakan yang harmonis juga melambangkan solidaritas di mana dalam kehidupan, manusia tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus bersama-sama dalam satu irama.

Melalui gerak tubuhnya, penari juga bercerita tentang bagaimana masyarakat Gayo hidup berdampingan dengan alam, menjunjung tinggi nilai kebersamaan, dan menjadikan agama sebagai poros dalam setiap aspek kehidupan.

Itulah keunikan dan filosofi Tari Saman yang ajaibnya bisa menyampaikan begitu banyak pesan kehidupan dalam satu pertunjukannya. 

Cara Menyaksikan Keindahan Tari Saman di Bumi Aceh

Tari Saman bukanlah sekadar warisan budaya, melainkan pengalaman yang sebaiknya disaksikan langsung di tempat asalnya, di Tanah Gayo. Masyarakat Gayo dengan bangga menampilkan tarian ini dalam berbagai acara adat, perayaan, hingga festival budaya.

Beberapa daerah seperti Takengon di Aceh Tengah dan Gayo Lues menjadi pusat utama pertunjukan Tari Saman yang autentik.

Menuju Takengon, Aceh Tengah.

Dari Banda Aceh, kamu bisa menempuh perjalanan darat sekitar 8–9 jam menggunakan mobil atau bus menuju Takengon. 

Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan pesawat dan memulai perjalanan dari Bandara Kualanamu, Medan menuju Bandara Rembele, Takengon. Tapi perlu diingat, untuk saat ini penerbangan menggunakan pesawat hanya tersedia setiap hari kamis. 

  • Kualanamu-Rembele setiap Kamis pukul 09.45-10.50 dengan harga tiket sekitar Rp560.000
  • Rembele-Kualanamu setiap Kamis pukul 11.00-12.05 dengan harga tiket sekitar Rp450.000

Menuju Gayo Lues

Perjalanan menuju Gayo Lues bisa kamu lakukan dengan via darat menggunakan mobil dari Medan (Sumatera Utara) selama 10–12 jam, atau dari Takengon sekitar 5–6 jam. 

Alternatif lainnya, kamu juga bisa menggunakan pesawat terbang dari Bandara Kualanamu, Medan atau Bandara Sultan Iskandar Muda, di Aceh. menuju Bandara Blangkejeren di Gayo Lues. Berikut jadwal penerbangannya. 

  • Penerbangan Hari Selasa 

Kualanamu-Blangkejeren pukul 07.15–08.00 dengan harga tiket sekitar Rp450.000

Blangkejeren-Kualanamu pukul 14.20–15.05 dengan harga tiket sekitar Rp340.000

Sultan Iskandar Muda-Blangkejeren pukul 13.00–14.08 dengan harga tiket sekitar

Rp575.000.

Blangkejeren-Sultan Iskandar Muda pukul 08.10–09.18 dengan harga tiket sekitar Rp480.000.

  • Penerbangan Hari Jumat.

Kualanamu-Blangkejeren pukul 07.15–08.00 dengan harga tiket sekitar Rp450.000

Blangkejeren-Kualanamu pukul 12.30–13.15 dengan harga tiket sekitar Rp340.000

Sultan Iskandar Muda-Blangkejeren pukul 11.10–12.18 dengan harga tiket sekitar

Rp575.000.

Blangkejeren-Sultan Iskandar Muda pukul 08.10–09.18 dengan harga tiket sekitar Rp480.000.

Perjalan untuk menyaksikan Tari Saman di bumi Aceh mungkin memang tak sebentar, tapi menyaksikan Tarian Saman di tanah kelahirannya akan jadi pengalaman yang mengagumkan dan tidak akan terlupakan. 

Waktunya Menjejakkan Kaki ke Tanah Gayo

Tak ada cara yang lebih kuat untuk memahami makna Tari Saman selain menyaksikan langsung di tanah kelahirannya. Di Tanah Gayo, tarian ini tidak hanya dipelajari, tetapi dijalani sebagai bagian dari tradisi dan kehidupan sehari-hari. 

Suasana pegunungan yang sejuk, sambutan hangat masyarakat, dan nuansa budaya yang kental siap menyambutmu jika datang menjejakkan kaki ke sini. 

Jadi, tunggu apalagi? Gayo sudah memanggil mengajak kamu untuk merasakan langsung denyut kehidupan dengan tariannya yang bisa menggetarkan jiwa dan jadi pengalaman yang tak akan terlupakan. 

INSIGHT

Travel Ideas

9 Geoparks That You Can Fall in Love with in West Sumatera

9 Geoparks That You Can Fall in Love with in West Sumatera

9 Iconic Traditional Houses to Explore in Indonesia

9 Iconic Traditional Houses to Explore in Indonesia

Let's Explore the Philosophy of Gonjong in Sarugo Tourism Village, West Sumatra

Let's Explore the Philosophy of Gonjong in Sarugo Tourism Village, West Sumatra