Lenong adalah seni teater tradisional Betawi yang berkembang sejak zaman kolonial. Pertunjukan ini menggabungkan humor, satire, dan kritik sosial dalam dialog spontan. Biasanya, Lenong menggunakan bahasa Betawi yang khas dan menghibur. Musik gambang kromong menjadi pengiring yang memperkuat suasana pertunjukan. Dulu dimainkan di kampung-kampung, kini Lenong sering ditampilkan di panggung besar dan televisi.
Dalam perkembangannya, Lenong terbagi menjadi dua jenis, yaitu Lenong Denes dan Lenong Preman. Lenong Denes menampilkan cerita kerajaan dan kepahlawanan, sementara Lenong Preman lebih menyoroti kehidupan masyarakat. Improvisasi aktor menjadi daya tarik utama, membuat setiap pertunjukan unik. Meskipun era modern menawarkan hiburan lain, Lenong tetap bertahan sebagai identitas budaya Betawi. Dengan pelestarian yang tepat, seni ini akan terus hidup di hati masyarakat.