Informasi Pariwisata

Esensial

Gunung Kerinci: Atap Sumatra dengan Pesona Menakjubkan

Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia bagian barat. Gunung Kerinci yang memiiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatra Barat.

Keindahan alam yang menakjubkan, keanekaragaman hayati yang kaya, serta tantangan pendakian yang menjanjikan, menjadikan gunung ini sebagai destinasi impian bagi para pendaki, peneliti, dan pencinta alam.

Keagungan Geografis dan Keunikan Vulkanis

Secara geografis, gunung ini merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik dan menjadikannya gunung berapi stratovulkanik aktif dengan kawah berasap yang selalu menjadi daya tarik.

Gunung ini memiliki kawah besar dengan diameter sekitar 400x120 meter. Kawah itu kerap mengeluarkan asap belerang yang seolah-olah menjadi pengingat akan aktivitas vulkanisnya.

Soal julukan “Atap Sumatra” terjadi karena posisi Kerinci menjulang tinggi di antara deretan pegunungan lain. Kondisi ini juga membuatnya terlihat lebih megah dari kejauhan.

Kekayaan Biodiversitas di Kawasan Gunung Kerinci

Gunung Kerinci tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi jantung bagi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang telah dicatat UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. 

Kawasan TNKS adalah rumah bagi keanekaragaman hayati, termasuk spesies flora dan fauna endemik dan langka. Contohnya bunga Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum, serta berbagai jenis anggrek hutan yang mempesona. 

Hewan apa saja yang ada di Gunung Kerinci? TNKS merupakan habitat penting bagi mamalia besar yang terancam punah seperti Harimau Sumatra, Tapir, Beruang Madu, dan Gajah Sumatra.

Ekosistem hutan hujan tropis yang lebat dan asri menjadi latar belakang yang sempurna untuk petualangan di Kerinci, sekaligus mengingatkan pentingnya konservasi alam.

Menuju Kota Terdekat Gunung Kerinci

Kota terdekat ke Gunung Kerinci adalah Sungai Penuh. Namun, karena kota ini tidak memiliki bandara besar, Kamu harus transit lewat kota lain terlebih dahulu. Adapun dua rute paling umum:

Via Padang (Sumatra Barat)

  1. Naik pesawat ke Bandara Internasional Minangkabau (Padang).
  2. Dari Padang, lanjut perjalanan darat ke Kersik Tuo via Solok dan Muara Labuh (sekitar 8 sampai 9 jam perjalanan).
  3. Ini adalah rute paling populer dan tercepat untuk para pendaki.

Via Jambi

  1. Naik pesawat ke Bandara Sultan Thaha (Jambi).
  2. Lanjutkan perjalanan darat menuju Sungai Penuh, lalu ke Kersik Tuo (sekitar 12 sampai 14 jam).
  3. Rute ini jarang dipilih karena lebih jauh dan medannya lebih berat.

Jalur Pendakian dan Tantangan yang Menanti

Pendakian Gunung Kerinci umumnya dimulai dari Pos R10 yang dijuluki Pintu Rimba, tepatnya di Desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Jambi. Jalur pendakian ini dikenal menantang namun sangat memuaskan.

Berapa lama pendakian Gunung Kerinci? Perjalanan ke puncak gunung biasanya memakan waktu sekitar 2-3 hari pendakian pulang-pergi, tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pendaki.

Beberapa tantangan yang perlu dihadapi para pendaki adalah jalur yang sangat panjang, elevasi yang signifikan, serta perubahan cuaca yang bisa tiba-tiba. Pendaki pun memerlukan peralatan standar dan memahami etika pendakian.

Jalur Pendakian Gunung Kerinci Via Kersik Tuo

Jalur Kersik Tuo adalah rute paling populer dan paling sering digunakan oleh para pendaki. Infrastrukturnya lebih memadai dan ketersediaan pemandu/porter lokal.

Total waktu pendakian pulang-pergi biasanya memakan waktu 2-3 hari tergantung kecepatan pendaki, kondisi fisik, dan cuaca.

  • Titik Awal (Basecamp): Dimulai dari Pos R10 (Pintu Rimba) di Desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Jambi. Wajib registrasi.
  • Hari 1 - Etape Hutan Primer: Pendakian melalui hutan tropis lebat dari Pintu Rimba, melewati Pos 1 (Batu Lumut), Pos 2 (Pondok Tengah), dan Pos 3 (Batu Gadang). Jalur didominasi tanjakan dan akar pohon.
  • Hari 1 - Menuju Titik Kemah: Lanjutan pendakian yang lebih menanjak ke Shelter 1, lalu Shelter 2 (Pos Macan).
  • Titik Kemah Utama: Berkemah di Shelter 3 (Puncak Indah), lokasi favorit karena pemandangan indah dan menjadi titik terakhir sebelum serangan puncak. Air terbatas, harus efisien.
  • Summit Attack (Hari 2 Dini Hari): Pendakian menuju puncak dimulai sekitar pukul 02.00-03.00 WIB dari Shelter 3.
  • Tantangan Puncak: Jalur ke puncak sangat terjal, didominasi bebatuan lepas (scree) dan pasir vulkanis yang licin, menguras tenaga.
  • Puncak Kerinci (Tugu Yudha): Menggapai ketinggian 3.805 mdpl. Nikmati pemandangan kawah aktif dan panorama 360 derajat yang spektakuler.
  • Turun ke Shelter 3: Kembali dari puncak ke Shelter 3 untuk sarapan dan membongkar tenda.
  • Perjalanan Turun (Shelter 3 ke Pintu Rimba): Lanjutkan perjalanan turun yang panjang dan menguras lutut, melewati jalur yang sama saat naik, kembali ke Pos R10.

Persiapan Penting: Selalu gunakan pemandu/porter, persiapkan fisik dan mental, bawa peralatan lengkap, manajemen air ketat, serta terapkan prinsip "Leave No Trace" (tidak meninggalkan sampah).

Waktu Terbaik untuk Mendaki Gunung Kerinci

Waktu terbaik untuk mendaki gunung ini adalah pada musim kemarau. Periode ini biasanya jatuh antara April hingga Oktober karena cuaca lebih stabil, jalur kering, suhu pun lebih stabil.

Berapa harga tiket masuk Gunung Kerinci? Tiket masuk berdasarkan Perhitungan Tarif PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) adalah Rp20.000 per orang, baik untuk WNI maupun WNA.

Yuk, rencanakan petualangan pendakian Anda ke gunung tertinggi di Pulau Sumatra ini. Pastikan sudah mempersiapkan mental dan fisik, ya!

INSIGHT

Ide Perjalanan

Yuk, Cari Tahu Filosofi Gonjong di Desa Wisata Sarugo, Sumatera Barat

Yuk, Cari Tahu Filosofi Gonjong di Desa Wisata Sarugo, Sumatera Barat