Museum Multatuli
Museum Multatuli didedikasikan untuk mengenang Edward Douwes Dekker, seorang penulis Belanda yang lebih dikenal dengan nama pena Multatuli. Ia menulis novel legendaris Max Havelaar yang mengkritik keras sistem kolonial di Hindia Belanda, khususnya terkait penindasan di Lebak. Karena itu pula tema museum ini adalah “museum antikolonialisme”, yang menampilkan sejarah kolonialisme sebagai pengantar sampai dengan pergerakan antikolonialisme yang diceritakan dari berbagai sisi. Harapannya museum ini menjadi medium pembelajaran sejarah tentang cara kolonialisme bekerja dan bagaimana sistem itu diruntuhkan oleh gerakan nasionalisme.
Alamat
Museum Multatuli berlokasi di Jalan Alun-Alun Timur No. 8, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Letaknya yang strategis, berdekatan dengan alun-alun kota, membuat museum ini mudah dijangkau oleh pengunjung.
Akses Menuju Lokasi
- Jalur Udara: Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara terdekat. Dari bandara, perjalanan menuju Rangkasbitung memakan waktu sekitar 2-3 jam menggunakan mobil atau transportasi daring.
- Jalur Darat: Jika menggunakan kereta api, Anda bisa naik KRL Commuter Line jurusan Rangkasbitung dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Setelah tiba di Stasiun Rangkasbitung, museum hanya berjarak sekitar 5 menit berkendara atau 10 menit berjalan kaki. Alternatif lainnya, tersedia angkutan umum atau kendaraan pribadi dari berbagai kota di Banten.
Koleksi
Museum ini memiliki berbagai koleksi menarik yang menggambarkan sejarah kolonial dan perjuangan rakyat Lebak, di antaranya:
- Manuskrip dan edisi pertama novel Max Havelaar
- Diorama kehidupan masyarakat Lebak pada masa kolonial
- Foto-foto dokumentasi Edward Douwes Dekker dan kondisi Lebak saat era penjajahan
- Artefak sejarah yang terkait dengan sistem tanam paksa.
- Informasi tentang gerakan antikolonial dan perjuangan rakyat Banten
- Monumen interaktif berupa patung Multatuli serta patung Saidjah dan Adinda (karakter dalam novel Max Havelaar), juga rak buku.
Fasilitas
Museum Multatuli dilengkapi dengan area parkir, taman, ruang pameran modern, perpustakaan, dan kafe kecil yang menyajikan makanan lokal. Selain itu, terdapat ruang audiovisual untuk pemutaran film dokumenter sejarah, serta pemandu wisata yang siap memberikan informasi mendalam.
Harga Tiket Masuk
Umum: Rp2.000 per orang
Pelajar: Rp1.000 per orang
Turis mancanegara: Rp15.000 per orang
Jam Operasional
Selasa - Jumat : 08:00 - 16:00 WIB
Sabtu - Minggu: 09:00 - 15:00 WIB
Tutup: Senin dan Hari Libur Nasional
Informasi Lebih Lanjut
Website: museum.multatuli.id