Sumber: kemenpora.go.id
Saat menginjakkan kaki di Kota Magelang, Jawa Tengah, rasanya kurang lengkap jika tidak singgah sejenak menikmati kemegahan Candi Borobudur. Warisan bersejarah dari masa kejayaan Kerajaan Mataram di abad ke-8 ini masih berdiri kokoh hingga kini.
Jika berbicara tentang Borobudur, kawasan ini rutin menyelenggarakan acara tahunan yang seru dan menarik, Sob. Salah satunya adalah Borobudur Marathon. Bagi kamu yang menyukai kompetisi lari marathon, wajib mengikuti ini!
Berikut fakta menarik seputar Borobudur Marathon:
1. Digelar di Taman Lumbini dengan Pesona Kemegahan Candi Borobudur
Sumber: getlost.id
Sejak diselenggarakan pada 2013, Borobudur Marathon diinisiasi oleh Yayasan Borobudur Marathon dan berkolaborasi dengan Bank Jateng serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Acara ini selalu berhasil menarik perhatian para pelari baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, kembali menjadi titik lokasi garis start dan garis finish dari perlombaan Borobudur Marathon 2024 yang akan berlangsung pada 1 Desember 2024.
Berbeda dengan event lari pada umumnya yang hanya menyajikan nuansa perkotaan, Borobudur Marathon menawarkan pengalaman unik bagi para pesertanya. Mereka akan dimanjakan dengan pemandangan megah Candi Borobudur, sebuah situs warisan budaya dunia. Dan perlu kamu tahu kamu ya, Sob. Hanya Borobudur Marathon kompetisi lari satu-satunya yang diselenggarakan di area situs warisan budaya dunia.
Untuk memudahkan para peserta lari yang hendak menuju area pusat lomba Taman Lumbini, pihak penyelenggara telah menyediakan fasilitas berupa shuttle bus. Kamu pun dapat memesannya melalui aplikasi My Borobudur Marathon. Layanan shuttle bus ini terdapat 3 titik penjemputan. Di antaranya di zona 1 via Kampung Seni Borobudur, zona 2 via Karet Intersection dan zona 3 Kantor Bupati Magelang.
2. Terbagi Menjadi Tiga Kategori Perlombaan dengan Rute yang Cukup Menantang
Mengusung tema Run On Mark It, pihak penyelenggara Borobudur Marathon telah membagi ke dalam tiga kategori. Di antaranya 10 km, half marathon 21.097 km dan marathon 42.915 km. Rutenya pun cukup menantang, karena para pelari akan menghadapi tantangan berupa tanjakan yang cukup menguras energi.
Pada kategori half marathon (21,097 km), tanjakan yang paling menantang berada di km 17. Karakteristik tanjakan ini serupa dengan tanjakan yang ada di km 35 untuk kategori marathon (42,195 km). Kedua tanjakan tersebut memiliki tingkat kecuraman cukup tinggi, sehingga membutuhkan stamina dan strategi yang baik dari para pelari.
Untuk mengantisipasi risiko cedera dan kelelahan, pihak penyelenggara telah menyiapkan tenda medis dan ambulans di beberapa titik. Namun, meskipun fasilitas medis tersedia, para pelari disarankan untuk tidak memaksakan diri. Tetapkan tempo lari yang sesuai dengan kemampuan masing-masing dan jalani perlombaan dengan strategi yang tepat.
3. Puluhan Ribu Peserta Ditargetkan Akan Siap Berkompetisi Demi Meraih Juara
Jika pada tahun sebelumnya jumlah peserta mencapai 10.000 orang, di tahun ini pihak penyelenggara menargetkan hingga 30.000 peserta. Kehadiran para wisatawan nusantara maupun mancanegara di event tahunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Magelang, terlebih lagi mampu meningkatkan roda perekonomian nasional.
4. Berhasil Mendapatkan World Athletic Label
Salah satu hal yang menjadi daya tarik utama Borobudur Marathon tahun ini adalah keberhasilannya meraih World Athletic Label dari World Athletics (sebelumnya dikenal sebagai nama baru dari sebuah Asosiasi Federasi Atletik International/AAF) i.
Penghargaan ini diberikan karena Borobudur Marathon telah memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan oleh World Athletics. Beberapa aspek penilaian tersebut meliputi pelaksanaan tes anti doping, besaran hadiah yang ditawarkan, standarisasi keselamatan pelari, hingga kepatuhan terhadap seluruh regulasi lomba yang telah ditetapkan oleh World Athletics.
Dengan masuknya Borobudur Marathon ke dalam kalender resmi World Athletics, para pelari kini memiliki kesempatan untuk memperoleh poin yang akan memengaruhi peringkat mereka di dunia lho, Sob. Terlebih lagi dari segi promosi dapat sangat membantu event Borobudur Marathon sehingga mendapatkan animo yang cukup tinggi dari berbagai negara di segala penjuru dunia.
Setelah Lelah Mengikuti Ajang Kompetisi Borobudur Marathon 2024, Sempatkan Waktumu untuk Santai Sejenak ke Destinasi Menarik di Sekitar Magelan
1. Menikmati Pemandangan Alam di Gereja Ayam Bukit Rhema
Sumber: tribunnews.com
Masih ingat dengan film Ada Apa Dengan Cinta 2 tahun 2016 silam yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Cinta dan Nicholas Saputra sebagai Rangga? Di beberapa adegannya banyak menampilkan destinasi wisata menarik di Jawa Tengah, Sob. Salah satunya adalah di Gereja Ayam Bukit Rhema yang terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Sekilas, bangunan ini tampak menyerupai seekor ayam lengkap dengan ekor dan kepala. Namun, menurut cerita dari penduduk setempat, bentuk bangunan ini sebenarnya terinspirasi oleh burung merpati.
Gereja Ayam Bukit Rhema memiliki tujuh lantai, ketika mencapai lantai tertinggi, kamu dapat menikmati panorama memukau berupa deretan gunung yang mengelilingi area ini, seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, dan Bukit Telomoyo. Pemandangan ini tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan saat kamu berkunjung.
2. Berfoto dengan Latar Belakang Pegunungan di Nepal van Java
Sumber: kompas.com
Keindahan Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Bahkan jika dibandingkan dengan pesona alam di luar negeri, Indonesia juga mampu bersaing dengan sangat baik. Jika Nepal memiliki Gunung Everest sebagai latar belakang alamnya, Indonesia juga memiliki hal yang sama, Sob. Seperti destinasi wisata bernama Nepal van Java yang berlatar belakang Gunung Sumbing.
Berlokasi di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, destinasi wisata ini memiliki pemandangan berupa rumah penduduk yang seolah bertumpuk di lereng gunung, seperti panorama khas Negara Nepal.
Untuk mencapai lokasi ini, terdapat dua rute yang bisa dipilih, yaitu jalur Yogyakarta dan jalur Semarang. Dari Yogyakarta, kamu dapat menuju Kota Magelang. Setelah tiba di Magelang, lalu melanjutkan perjalanan ke Pasar Kaliangkrik yang berjarak sekitar 12 kilometer. Total jarak dari Yogyakarta ke Nepal van Java adalah sekitar 76 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam 14 menit.
Dari Semarang, kamu dapat menuju Kota Magelang. Sesampainya di Magelang, lanjutkan ke Pasar Kaliangkrik yang berjarak sekitar 12 kilometer. Setelah itu, arahkan kendaraan ke SD Negeri Temanggung yang berjarak sekitar 2 kilometer. Dari sana, belok kanan menuju jalan menanjak sejauh 6 kilometer untuk mencapai basecamp Sumbing via Butuh Kaliangkrik. Total jarak dari Semarang ke Nepal van Java sekitar 105,9 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 44 menit.
3. Memacu Adrenalin dengan Rafting di Sungai Elo
Sumber: magelangekspres.disway.id
Suka melakukan aktivitas yang seru dan menantang bersama teman atau keluarga? Jika iya, kamu bisa mencoba rafting atau arung jeram di sungai Elo, Sob. Lokasinya berada di Dusun Pare, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Khawatir dengan derasnya arus ditambah tidak terlalu jago dalam berenang? Tenang, Sob. Di kawasan sungai Elo, dikenal sebagai rafting dengan tingkat kesulitan yang tergolong rendah. Jadi buat kamu yang tergolong pemula atau tidak terlalu mahir berenang tetap aman karena kamu akan dibekali helm dan juga pelampung.
Untuk bisa merasakan sensasi arung jeram, kamu dikenakan biaya mulai dari per perahu yang dapat diisi untuk empat orang. Tarif tersebut sudah termasuk peralatan arung jeram, makan besar, snack, kelapa muda, retribusi, asuransi, transportasi dari basecamp menuju start point dan menjemput di finish point.
Supaya kamu tidak ketinggalan informasi seputar destinasi wisata, event dan beragam fakta menarik di dalamnya, silakan cek di website event.indonesia.travel atau follow Instagram @winner.wonderfulevents. Yuk, liburan #DiIndonesiaAja agar lebih mengenal ragam budaya serta mendukung peningkatan ekonomi di Indonesia!