Informasi Pariwisata
Esensial

Candi Prambanan: Warisan Sejarah dan Legenda Roro Jonggrang

Berdiri dengan kokoh dan megah, Candi Prambanan memiliki cerita sejarah panjang yang membuktikan adanya peradaban Hindu di Nusantara. Terletak di antara Yogyakarta dan Jawa Tengah, Candi Prambanan menjadi salah satu simbol kejayaan dan pengalihan kekuasaan Hindu setelah sebelumnya Buddha pada Dinasti Syailendra berhasil membangun Candi Borobudur. 

Menjadi candi Hindu terbesar di Jawa Tengah, Candi Prambanan juga tidak terlepas dari cerita legenda Bandung Bondowoso yang berniat membangun seribu candi untuk Roro Jonggrang. 

Sejarah Candi Prambanan 

Candi Prambanan merupakan peninggalan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi. Tepatnya pada kepemimpinan Raja Rakai Pikatan dari Wangsa. Tujuan pembangunan Candi Prambanan adalah untuk menghormati 3 dewa (trimurti), yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. 

Candi Utama di Candi Prambanan adalah Candi Siwa. Candi tersebut memiliki tinggi hingga 47 meter, dan terletak di tengah kompleks. Dua candi lain, Candi Brahma dan Candi Wisnu terletak di samping Candi Siwa dan memiliki ketinggian sekitar 33 meter. 

Hingga kini, Candi Prambanan diyakini sebagai simbol kejayaan Hindu di Jawa Tengah, setelah sebelumnya dikuasai oleh Buddha, khususnya Wangsa Syailendra. Pada masa kejayaan tersebut, Wangsa Syailendra lebih dulu membangun candi yang kini dikenal dengan Candi Borobudur. 

Namun, setelah mendominasi kejayaan di Jawa Tengah dan bergeser ke Jawa Timur, Candi Prambanan pelan-pelan ditinggalkan mulai ditinggalkan. Sejak mulai ditinggalkan, Candi Prambanan tercatat mengalami kerusakan karena bencana alam letusan gunung berapi dan gempa bumi. 

Eksistensi Candi Prambanan kembali setelah ditemukan oleh kolonial Belanda di abad ke-18 dan mulai dipugar secara berkala. Pemugaran candi secara keseluruhan terjadi pada tahun 1953 dan diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno.

Memiliki nilai budaya, sejarah, dan arsitektur yang memukau, UNESCO menetapkan Candi Prambanan pada tahun 1991 sebagai salah satu situs warisan dunia. 

Legenda 1.000 Candi Bandung Bondowoso untuk Roro Jonggrang

Sejarah Candi Prambanan juga erat dengan kisah legenda seribu candi Bandung Bondowoso untuk Roro Jonggrang. Cerita ini membudaya dan turun-temurun menjadi warisan masyarakat Jawa. 

Legenda tersebut menceritakan seorang putri Kerajaan Baka bernama Roro Jonggrang yang dibujuk paksa menikah dengan pangeran bernama Bandung Bondowoso. Ajakan tersebut ditujukan ketika Bandung Bondowoso berhasil melawan ayah Roro Jonggrang, yaitu Raja Prabu Baka dalam suatu pertempuran. 

Roro Jonggrang tidak mau menerima ajakan tersebut. Oleh karena itu Roro Jonggrang mengajukan syarat untuk Bandung Bondowoso. Syaratnya Bandung Bondowoso harus membangun 1.000 candi dalam semalam. 

Merasa sakti, Bandung Bondowoso menyanggupi hal tersebut. Ia segera memanggil bala bantuan berupa makhluk halus untuk membantunya membuat candi. 

Melihat hal tersebut, Roro Jonggrang memikirkan sebuah rencana untuk menggagalkan Bandung Bondowoso. Dibantu dengan dayang-dayang kerajaan, Roro Jonggrang membakar jerami dan menumbuk padi. Tujuannya agar ayam berkokok seolah-olah sudah pagi. 

Mendengar ayam berkokok, makhluk halus pun kabur melarikan diri, padahal sudah ada 999 candi yang berhasil dibuat. 

Bandung Bondowoso merasa tertipu. Ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu. Banyak yang mempercayai arca Dewi Durga yang berada di Candi Siwa adalah wujud dari Roro Jonggrang yang dikutuk menjadi batu. Cerita rakyat yang melegenda ini tentunya makin memperkaya sejarah Candi Prambanan. 

Arsitektur Indah di Candi Prambanan

Selain nilai sejarah dan budaya yang menarik, daya pikat Candi Prambanan juga terletak di gaya bangunan atau arsitekturnya. Candi Prambanan disebut-sebut sebagai mahakarya arsitektur Hindu terbesar yang ada di Indonesia. 

Kompleks Candi Prambanan memiliki 240 candi. Saat ini, dari jumlah tersebut banyak candi yang tersisa hanya berupa reruntuhan. Meskipun begitu, tata letaknya memukau karena memiliki konsep mandala dalam kosmologi Hindu. 

Sentuhan Budaya Hindu

Bentuk bangunan Candi Prambanan disebut mengadaptasi sebuah gunung yang menjadi tempat tinggal para dewa di Kepercayaan Hindu, namanya adalah Gunung Meru. Gunung tersebut digambarkan berbentuk piramida yang tinggi menjulang, sama seperti bangunan Candi Prambanan. 

Bangunan Candi Prambanan juga dibuat dari batu andesit, tanpa semen (dry masonry), tapi ajaibnya bisa berdiri dengang kokoh. 

Keunikan arsitektur Candi Prambanan juga tertuang dalam relief Ramayana menyelamatkan Sita dan Rahwana yang terukir memutar di dinding bagian dalam pagar candi. Relief tersebut diawali pada Candi Siwa, dan berakhir di Candi Brahma. 

Kisah Ramayana yang dikemas dalam bentuk Sendratari Ramayana juga masih ditampilkan di panggung terbuka berlatar belakang Candi Prambanan.

Candi Prambanan Pilihan Tempat untuk Wisata

Salah satu warisan budaya yang masih terus menyala adalah Candi Prambanan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini bukan hanya menawarkan nilai sejarah dan budaya tetapi juga keindahan melalui bangunannya yang menjulang. 

Candi Prambanan juga tidak berhenti di masa lalu. Hingga kini, Candi Prambanan masih dijadikan pusat kegiatan mulai dari Sendratari Ramayana, festival budaya tahunan, hingga sarana mengedukasi sejarah untuk generasi saat ini. 

Bagaimana Cara Menuju Candi Prambanan?

Untuk menuju Candi Prambanan, kamu akan menuju kawasan perbatasan Yogyakarta dan Klaten (Jawa Tengah). Candi ini berada sekitar 17 km sebelah timur pusat Kota Yogyakarta, sehingga sangat mudah diakses, terutama dari Yogyakarta. Berikut panduan lengkapnya:

Dari Kota Yogyakarta Menggunakan Trans Jogja

  1. Naik bus Trans Jogja rute 1A atau 1B dari halte di sekitar Malioboro, Stasiun Tugu, atau Terminal Giwangan.
  2. Turun di halte Prambanan (tepat di depan kompleks candi).
  3. Tarif hanya sekitar Rp3.500, dan waktu tempuh sekitar 45 menit hingga 1 jam.

Dari Yogyakarta Menggunakan Taksi atau Ojek Online

  1. Bisa pesan Grab/Gojek atau menyewa motor di pusat kota.
  2. Perjalanan ke Candi Prambanan hanya memakan waktu sekitar 30 sampai 40 menit.
  3. Tarif taksi online dari Malioboro ke Prambanan berkisar Rp40.000 sampai Rp70.000 (tergantung waktu dan jenis kendaraan).

Dari Bandara Yogyakarta (YIA)

  1. Naik shuttle DAMRI atau KA Bandara menuju pusat kota (Stasiun Tugu atau Lempuyangan).
  2. Lanjutkan perjalanan seperti cara di atas (Trans Jogja, ojek, atau mobil sewaan).
  3. Total perjalanan sekitar 1,5 sampai 2 jam karena lokasi bandara cukup jauh di Kulon Progo.

Dari Solo atau Klaten

  1. Naik kereta lokal Solo ke Yogyakarta dan turun di Stasiun Brambanan (bukan Prambanan).
  2. Lanjut dengan ojek atau jalan kaki sekitar 2 sampai 3 km.
  3. Alternatif lain: naik bus jurusan Jogja dari Terminal Tirtonadi (Solo), turun di depan kompleks candi.

Lokasi Candi Prambanan berada di titik strategis perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah yang mudah untuk didatangi pengunjung dari berbagai daerah. Apalagi Candi Prambanan sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai membuat pengunjung nyaman berkunjung. 

Yuk, rasakan langsung magisnya Candi Prambanan tempat di mana kisah cinta, kemegahan arsitektur, dan jejak sejarah menyatu dalam satu panorama yang memukau.

Biarkan langkahmu menyusuri setiap reliefnya, dan biarkan hatimu terhanyut dalam dongeng abad lampau yang masih hidup hingga hari ini.

INSIGHT

Ide Perjalanan

9 Tips Asyik Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan

9 Tips Asyik Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan

Try These Fun Ideas to Explore Yogyakarta in a Day

Try These Fun Ideas to Explore Yogyakarta in a Day

Abhayagiri

Abhayagiri