Informasi Pariwisata

Esensial

Mengenal Upacara Ngaben Sebagai Tradisi Penghormatan Roh

Pernahkah kamu mendengar tentang upacara Ngaben di Bali? Tradisi sakral ini bukan hanya soal pembakaran jenazah, tapi juga penuh makna spiritual dan simbolik. 

Setiap prosesi punya cerita dan filosofi yang mendalam. Mari pahami lebih dalam dan temukan keindahan budaya Bali yang jarang kita pahami.

Makna dan Tujuan Upacara Ngaben dalam Tradisi Hindu Bali

Kalau kamu pernah berkunjung ke Bali dan mendengar tentang Ngaben, mungkin yang terbayang adalah upacara pembakaran jenazah yang megah dan sakral. 

Tapi tahukah kamu, Ngaben bukanlah sekadar ritual kematian? 

Dalam kepercayaan Hindu Bali, Ngaben adalah prosesi spiritual untuk mengantar roh menuju alam yang lebih tinggi, bebas dari keterikatan duniawi dan siap untuk kelahiran kembali, atau bahkan mencapai moksha (kebebasan abadi dari siklus reinkarnasi).

Jadi, saat keluarga Bali melaksanakan Ngaben, mereka tidak larut dalam kesedihan. Sebaliknya, mereka merayakan hidup dan melepaskan kepergian dengan penuh keikhlasan. 

Ini adalah wujud cinta, penghormatan, dan keyakinan yang mendalam terhadap perjalanan jiwa setelah kematian.

Prosesi Ngaben yang Sarat Simbol dan Spiritualitas

Kalau kamu punya kesempatan melihat upacara Ngaben secara langsung, kamu akan menyaksikan betapa detail dan sakral setiap tahapnya. Mulai dari simbol, doa, hingga elemen artistik,semuanya punya makna yang dalam.

1. Pembuatan Bade

Bade adalah menara berlapis warna-warni yang digunakan untuk membawa jenazah menuju tempat pembakaran. 

Biasanya tingginya mencerminkan status sosial keluarga. Bade ini ibarat “kendaraan spiritual” yang mengantar roh naik ke alam tinggi. 

Saat bade diarak, kamu akan mendengar alunan gamelan dan nyanyian suci yang mengiringinya.

2. Ngajum Kajang

Di tahap ini, keluarga membuat kajang, yaitu semacam “surat roh” yang ditulis di daun lontar. 

Kajang berisi identitas roh yang akan dikremasi, dan diyakini sebagai tiket spiritual agar roh bisa dikenali di alam sana. Seremoni ini penuh doa dan simbol penyucian.

3. Ngeseng/Mapralina Sekah

Ini adalah inti upacara, yaitu proses kremasi jenazah. Saat api dinyalakan, keluarga dan masyarakat akan mengiringi dengan doa dan musik baleganjur. 

Bagi kamu yang menyaksikan, suasananya bisa terasa haru sekaligus menggetarkan karena semua elemen spiritual begitu kuat hadir.

4. Nuduk Galih

Setelah kremasi, sisa abu dan tulang-belulang dikumpulkan dalam proses yang disebut Nuduk Galih. 

Semua dilakukan dengan sangat hati-hati karena bagian ini dianggap masih memiliki energi spiritual dan harus dihormati.

5. Nganyut Sekah

Terakhir, abu dibawa ke sungai atau laut untuk dihanyutkan. Laut dianggap sebagai gerbang menuju alam spiritual. 

Kalau kamu menyaksikan tahap ini, kamu akan merasakan suasana sakral bercampur lega, seolah roh benar-benar telah dibebaskan.

Jenis-Jenis Ngaben Berdasarkan Status Sosial dan Situasi

Mungkin kamu bertanya, apakah semua Ngaben dilakukan dengan cara yang sama? Jawabannya tidak. Ada beberapa jenis Ngaben yang dibedakan berdasarkan kondisi keluarga dan situasi tertentu:

1. Ngaben Sawa Wedana

Ini adalah Ngaben paling lengkap, dilakukan saat jenazah masih utuh dan belum dikuburkan. 

Biasanya dilaksanakan oleh keluarga yang mampu secara finansial, dengan prosesi yang penuh ornamen dan iringan adat.

2. Ngaben Asti Wedana

Jika jenazah sudah sempat dikubur karena pertimbangan waktu atau biaya, maka dilakukan Ngaben terhadap tulang belulang yang digali kembali. Hal ini cukup umum dilakukan di Bali.

3. Ngaben Swasta

Ngaben jenis ini dilakukan tanpa jenazah fisik, biasanya karena tubuh sudah hilang atau telah dikremasi di tempat lain. 

Akan tetapi keluarga jenazah tetap menggelar upacara sebagai bentuk penghormatan pada roh.

4. Ngaben Ngelungah

Ini adalah upacara untuk anak-anak yang belum tumbuh gigi. Karena dianggap masih suci, prosesi Ngaben-nya lebih sederhana, namun tetap dilakukan dengan penuh cinta dan penghormatan.

5. Ngaben Massal

Kalau kamu melihat upacara Ngaben besar-besaran dengan banyak bade sekaligus, itu biasanya Ngaben Massal. 

Banyak keluarga melaksanakan bersama-sama untuk efisiensi biaya dan waktu, tapi tetap dengan nilai spiritual yang kuat.

Kewajiban Melaksanakan Ngaben dalam Kehidupan Spiritual Masyarakat Bali

Bagi masyarakat Hindu Bali, Ngaben adalah kewajiban spiritual. Meskipun bisa memakan waktu dan biaya besar, ritual ini dianggap sangat penting untuk keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh. 

Karena itu, kamu akan menemukan banyak keluarga yang rela menabung bertahun-tahun demi bisa melaksanakan Ngaben untuk orang tua atau kerabat tercinta.

Ngaben bukan hanya soal membakar jenazah. Ini adalah tentang melepas dengan ikhlas, memastikan roh tidak tersesat, dan menjaga harmoni dalam kehidupan keluarga. 

Bahkan, melaksanakan Ngaben dianggap sebagai bentuk tertinggi dari bakti seorang anak kepada orang tuanya.

Jadi, kalau kamu tertarik mendalami budaya Bali, mengenal upacara Ngaben bisa membuka wawasan kamu tentang cara orang Bali memandang kehidupan, kematian, dan alam semesta.

INSIGHT

Ide Perjalanan

Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan di Bali Saat Hari Raya Nyepi

Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan di Bali Saat Hari Raya Nyepi