Aling-Aling adalah salah satu elemen arsitektur tradisional Bali yang berfungsi sebagai dinding pelindung di dalam pekarangan rumah atau pura. Aling-Aling biasanya terletak setelah gerbang utama (Angkul-Angkul) yang menjadi pembatas pandangan langsung ke area dalam rumah. Selain berfungsi sebagai pelindung privasi, Aling-Aling juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Hindu Bali.
Ciri Khas Aling-Aling
Struktur:
Aling-Aling berbentuk dinding pendek yang ditempatkan di area masuk setelah Angkul-Angkul.
Biasanya terbuat dari batu bata merah, batu paras, atau kayu yang dihias dengan ornamen khas Bali.
Ornamen:
Aling-Aling dihiasi dengan ukiran tradisional, seperti motif flora, fauna, atau simbol religius lainnya.
Kadang dilengkapi juga dengan patung kecil sebagai penjaga simbolis dari energi negatif.
Makna Filosofis:
- Aling-Aling melambangkan perlindungan spiritual dan membatasi energi negatif yang masuk ke dalam rumah.
- Simbol pemisah antara dunia luar yang bersifat profan dan dunia dalam rumah yang lebih sakral.
- Dalam kepercayaan Hindu Bali, Aling-Aling juga membantu mengarahkan energi positif untuk menjaga harmoni di dalam rumah.
Fungsi Aling-Aling dalam Kehidupan Sehari-Hari:
- Privasi: Membantu melindungi privasi penghuni rumah dari pandangan langsung orang luar.
- Spiritualitas: Berfungsi sebagai penahan energi negatif agar tidak langsung masuk ke dalam rumah.
- Estetika: Menambah keindahan arsitektur rumah tradisional Bali dan sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Aling-Aling
Rekomendasi Acara
Sport & Wellness
